Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka kini beroperasi penuh setelah relokasi sejumlah rute penerbangan pada 29 Oktober 2023. Keberadaan bandara ini diharapkan mampu mendorong perekonomian Jawa Barat dan sekitarnya. Sejumlah langkah strategis pun telah dan terus dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi dan pelayanan BIJB Kertajati.
Kini, bandara tersebut tidak hanya melayani penerbangan reguler, tetapi juga dipersiapkan untuk kembali melayani penerbangan haji. Fasilitas dan personel di bandara telah disiapkan untuk menunjang kelancaran keberangkatan jamaah haji. Pemerintah juga tengah berfokus pada pengembangan infrastruktur pendukung di sekitar bandara untuk menjamin keberlangsungan operasionalnya.
Layanan Penerbangan Haji dan Reguler di Bandara Kertajati
Bandara Kertajati siap melayani penerbangan haji tahun 2025. Sebanyak 28 kloter calon jamaah haji dari daerah sekitar direncanakan akan diberangkatkan dari bandara ini. Direktur Utama PT BIJB, Muhammad Singgih, menyatakan kesiapan bandara untuk melayani penerbangan haji sama seperti tahun sebelumnya.
Seluruh fasilitas pendukung di terminal keberangkatan telah disiapkan. Koordinasi dengan maskapai dan otoritas haji juga telah dilakukan. Layanan khusus untuk calon jamaah haji lanjut usia pun telah dipersiapkan.
Selain penerbangan haji, Bandara Kertajati tetap melayani penerbangan reguler. Saat ini, dua maskapai melayani penerbangan di bandara ini. Super Air Jet melayani rute domestik, sementara Scoot Airlines melayani rute internasional ke Singapura.
Penerbangan domestik menuju Denpasar dan Balikpapan beroperasi setiap hari. Penerbangan ke Singapura dijadwalkan dua kali seminggu. Upaya untuk meningkatkan frekuensi dan destinasi penerbangan terus dilakukan.
Pengembangan Fasilitas MRO dan Strategi Optimalkan Bandara
Fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat (MRO) di Bandara Kertajati akan mulai dibangun pada semester kedua tahun 2025. Lahan seluas 80 hektare telah disiapkan untuk mendukung pengembangan fasilitas ini. Hal ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk menjadikan Kertajati sebagai pusat industri penerbangan di Jawa Barat.
Pengembangan fasilitas MRO diharapkan dapat meningkatkan aktivitas kedirgantaraan di Bandara Kertajati. Dengan demikian, bandara ini diharapkan menjadi lebih ramai dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi optimistis terhadap perkembangan Bandara Kertajati. Beliau menyatakan dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan untuk pengembangan bandara ini. Potensi yang dimiliki bandara dinilai sangat besar dan perlu dioptimalkan.
Sepanjang tahun 2024, Bandara Kertajati melayani 413.240 penumpang. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya 135.535 penumpang. Penerbangan domestik mendominasi dengan persentase 82,8 persen, sedangkan penerbangan internasional mencapai 17,2 persen.
Peningkatan Pergerakan Pesawat dan Strategi Pengembangan Kawasan
Jumlah pergerakan pesawat di Bandara Kertajati sepanjang tahun 2024 mencapai 3.411 penerbangan. Angka ini naik 158 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya 1.323 penerbangan. Penerbangan domestik masih mendominasi, dengan rute terbanyak menuju Denpasar, Medan, dan Balikpapan.
Menhub Dudy Purwagandhi mengajak berbagai maskapai penerbangan untuk membuka rute dan melayani penerbangan reguler di Bandara Kertajati. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan volume penumpang.
Terdapat empat strategi utama dalam pengembangan kawasan Bandara Kertajati. Strategi tersebut difokuskan pada optimalisasi lahan seluas 1.800 hektare dengan integrasi fasilitas strategis melalui satu sistem moda transportasi (APMS).
Area yang akan terintegrasi meliputi gedung terminal, area komersial, pusat e-commerce, dan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC). Integrasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem bandara yang terintegrasi dan efisien.
Dengan berbagai upaya pengembangan dan optimalisasi yang dilakukan, Bandara Kertajati berpotensi menjadi pusat aktivitas penerbangan dan penggerak perekonomian di Jawa Barat. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, pengelola bandara, dan maskapai penerbangan. Semoga upaya ini berbuah manis dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.