Indonesia menyambut baik investasi besar dari perusahaan konglomerat asal Dubai, Edgnex. Investasi senilai USD 2,3 miliar (sekitar Rp 37 triliun) ini akan digunakan untuk membangun pusat data berskala besar di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital (Kominfo), Meutya Hafid, menyatakan investasi ini sebagai sinyal positif kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital Indonesia. Pembangunan pusat data dinilai krusial untuk menopang transformasi digital nasional.
Investasi Jumbo Edgnex untuk Pusat Data di Cikarang
Proyek pusat data Edgnex akan berlokasi di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, dengan lahan seluas 12 hektare.
Fase pertama proyek ditargetkan selesai pada tahun 2026, dan akan terus berkembang hingga tahun 2028.
Peningkatan Kapasitas Pusat Data Nasional
Kominfo mencatat peningkatan kapasitas pusat data nasional yang signifikan.
Dari 180 megawatt (MW) di awal pemerintahan, kapasitas kini telah mencapai 290 MW. Proyeksi akhir tahun 2025 diperkirakan mencapai 900 MW, berdasarkan data lahan yang siap dibangun.
Sebagai perbandingan, kapasitas pusat data Malaysia saat ini sekitar 400 MW. Indonesia menunjukkan kemajuan pesat dalam pengembangan infrastruktur pusat datanya.
Potensi Indonesia sebagai Pusat Data Digital di Asia Tenggara
Pemerintah Indonesia terus membuka peluang investasi baru di sektor pusat data.
Proyeksi kebutuhan pusat data di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.
Jika target ini tercapai, Indonesia berpotensi menjadi pusat data digital utama di Asia Tenggara.
Kominfo berharap kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, terus meningkat untuk mendukung ekosistem infrastruktur digital nasional yang tangguh dan inklusif.
Dampak Sosial Investasi Pusat Data
Investasi pusat data skala besar, seperti yang dilakukan Edgnex, diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Kominfo mendorong agar investasi tersebut tidak hanya berfokus pada skala besar, tetapi juga memberikan nilai tambah melalui dukungan terhadap digitalisasi UMKM dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor, seperti pangan, perikanan, dan kesehatan.
Selain investasi dari perusahaan asing, Kominfo juga mendukung pengembangan pusat data oleh perusahaan lokal. Baru-baru ini, pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara telah diresmikan di Cibitung, dibangun oleh DCI Indonesia.
Hal ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas perusahaan domestik yang perlu terus didukung dan dikembangkan.
Kominfo berkomitmen untuk terus berdialog dan berkolaborasi demi membangun infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Investasi besar Edgnex dan perkembangan pesat kapasitas pusat data nasional menandakan komitmen Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem digital Asia Tenggara.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif investor, Indonesia berpotensi besar untuk mencapai tujuan tersebut dan meningkatkan daya saing di kancah internasional.