PT Elnusa Tbk (ELNUSA) berkomitmen untuk mendukung upaya dekarbonisasi nasional dan memperkuat ketahanan energi Indonesia melalui inovasi teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Inisiatif ini merupakan bagian strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan transisi energi.
Pada IPA Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, Elnusa memamerkan solusi CCUS terintegrasi. Solusi ini mencakup seluruh alur kerja, mulai dari penangkapan dan pencairan emisi, penyimpanan sementara, transportasi, injeksi dan penyimpanan permanen, hingga pemanfaatan karbon yang ditangkap.
Implementasi CCUS oleh Elnusa
Elnusa bukan hanya sekadar mengusung konsep CCUS, melainkan telah membuktikan kapabilitasnya melalui sejumlah proyek. Proyek simulasi CO₂ Huff-n-Puff di Lapangan Jatibarang (2019) dan proyek injeksi CO₂ di Sukowati (2024) menjadi bukti nyata komitmen Elnusa. Proyek-proyek ini mencakup berbagai layanan, mulai dari logging dan penanganan H₂S hingga rekayasa berbasis geosains.
Keberhasilan proyek-proyek tersebut memperlihatkan kemampuan Elnusa dalam menyediakan layanan energi rendah karbon yang efektif dan berdampak luas. Hal ini juga menunjukkan kesiapan Elnusa dalam menjawab kebutuhan industri migas yang semakin mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan.
Sinergi Antar Entitas Grup Elnusa untuk CCUS
Elnusa menerapkan pendekatan holistik dalam mengembangkan teknologi CCUS. Dengan menggandeng anak perusahaannya, yaitu PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), PT Elnusa Petrofin (EPN), PT Sigma Cipta Utama (SCU), dan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK), Elnusa menawarkan model bisnis komprehensif untuk mendukung implementasi CCUS di Indonesia.
Sinergi ini memungkinkan Elnusa untuk menyediakan layanan terintegrasi mulai dari tahap penangkapan hingga pemanfaatan karbon. Kemampuan masing-masing anak perusahaan saling melengkapi, memastikan efisiensi dan efektivitas dalam proyek CCUS.
Kemampuan Elnusa dalam Setiap Tahapan CCUS
Pada tahap penangkapan karbon, Elnusa unggul dalam layanan Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI), Operation & Maintenance, dan Turn Around Services. Mereka mengadopsi dan mengembangkan teknologi post-combustion seperti penyerapan amina dan membran.
Untuk transportasi karbon, Elnusa memiliki kompetensi EPCI pipeline baik di darat maupun di laut. ETSA menangani transportasi laut CO₂, sementara EPN bertanggung jawab atas transportasi darat. EFK mendukung kebutuhan infrastruktur dan pelapisan pipa melalui fabrikasi struktur baja dan produk tubular anti-korosi. SCU berperan sebagai tulang punggung manajemen data fisik dan elektronik dalam integrasi sistem CCUS.
Pada tahap penyimpanan dan pemanfaatan, Elnusa mengandalkan kompetensi geosains, layanan pengeboran dan sumur, serta layanan Monitoring, Measurement & Verification (MMV). Pengalaman Elnusa dalam setidaknya sembilan dari 25 metode monitoring yang tercantum dalam Handbook MMV CCS menunjukkan keahlian yang mumpuni.
Metode-metode tersebut termasuk seismik 2D dan 3D, Vertical Seismic Profiling (VSP), Ground Penetrating Radar (GPR), Land Electromagnetic, Gravimetry, Seismik Crosswell, Casing Inspection Logs, dan Cement Bond Logging (CBL) dengan kombinasi CO Log. Kemampuan ini telah terbukti dalam Project Inter-well CO₂ Injection di Lapangan Sukowati (September 2024 – Januari 2025), di mana Elnusa berhasil menerapkan teknologi CO Log untuk memonitor keberhasilan proyek.
Kesimpulan
Komitmen Elnusa terhadap teknologi CCUS menunjukkan langkah proaktif perusahaan dalam berkontribusi pada upaya dekarbonisasi Indonesia. Dengan kemampuan teknis yang mumpuni dan sinergi yang kuat antar entitas grup, Elnusa siap menjadi pemain kunci dalam pengembangan dan implementasi CCUS di Indonesia, mendukung target dekarbonisasi nasional dan memperkuat ketahanan energi negara.
Keberhasilan implementasi CCUS membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, industri, dan akademisi. Dukungan regulasi yang kondusif dan investasi yang memadai akan semakin mempercepat adopsi teknologi ini dan mendorong percepatan transisi energi berkelanjutan di Indonesia.
Lebih jauh lagi, Elnusa dapat mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan lembaga penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi CCUS, sehingga Indonesia dapat memimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini di kawasan Asia Tenggara.
Penting juga bagi Elnusa untuk secara aktif mensosialisasikan manfaat CCUS kepada masyarakat luas, meningkatkan kesadaran akan pentingnya teknologi ini dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan.