Generasi muda Indonesia memegang peranan penting dalam memajukan sektor kehutanan menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan, Indra Exploitasia Semiawan. Beliau menekankan peran strategis generasi muda, khususnya mereka yang menempuh pendidikan di SMK Kehutanan, sebagai penggerak utama transformasi sektor ini.
Salah satu program pemerintah yang mendukung hal tersebut adalah Asta Cita dalam Program Kehutanan 2025. Program ini mencakup berbagai aspek, termasuk penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor kehutanan.
Peran Strategis Generasi Muda dalam Transformasi Kehutanan
Menurut Indra, SMK Kehutanan berperan sebagai pusat unggulan dalam mencetak SDM kehutanan yang siap kerja dan terserap di sektor usaha kehutanan. Generasi muda, terutama lulusan SMK Kehutanan, menjadi garda terdepan dalam mewujudkan transformasi sektor kehutanan.
Program Asta Cita juga meliputi penyediaan kawasan hutan untuk cadangan pangan, energi, dan air. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
Selain itu, peningkatan produktivitas Perhutanan Sosial juga menjadi fokus utama. Ini diharapkan dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Komitmen Indonesia dalam menjaga hutan sebagai paru-paru dunia juga menjadi bagian penting dari Asta Cita. Upaya percepatan perdagangan karbon secara sukarela juga menjadi prioritas.
Pentingnya Pendidikan Kehutanan yang Berorientasi Masa Depan
Indra mengapresiasi peran pendidikan kehutanan dalam mencetak SDM unggul. SMK Kehutanan dan perguruan tinggi, seperti Universitas Widyagama (UWG), berperan vital dalam melahirkan tenaga teknis dan profesional.
Pendidikan kehutanan perlu berorientasi pada kebutuhan masa depan. Ini meliputi penguasaan teknologi dan pemahaman tentang tata kelola hutan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal ini dibahas lebih lanjut dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Alumni Universitas Widyagama (IKAWIGA) VI di Kampus II Universitas Widya Gama (UWG) Malang. Munas ini juga menjadi momen memperkuat jejaring alumni dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Rektor UWG, Anwar, menyatakan kesiapan universitas untuk mendukung Kementerian Kehutanan. Dukungan tersebut berupa penelitian dan pengembangan SDM di bidang kehutanan.
Kerja Sama dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Universitas Widyagama menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan.
Ketua IKAWIGA, Moh Supriyadi, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kementerian Kehutanan. Beliau berharap akan ada tindak lanjut dalam bentuk program dan kegiatan konkret.
Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan alumni menjadi kunci keberhasilan transformasi sektor kehutanan. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat mencapai tujuan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen semua pihak. Penguasaan teknologi, tata kelola hutan yang inklusif, dan kerja sama yang erat akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.