Apple baru saja mengumumkan sejumlah fitur baru untuk iOS 26 di ajang WWDC 2025. Namun, tak lama berselang, Google dengan cepat memberikan respon berupa sindiran halus terhadap inovasi Apple tersebut.
Melalui video terbaru mereka di YouTube berjudul ‘#BestPhonesForever: Responding to MORE Rumors’, Google menyoroti kemiripan fitur-fitur baru iOS 26 dengan fitur yang sudah lama ada di Android.
Google Sindir Fitur iOS 26 yang “Terlambat”
Video tersebut menampilkan dialog antara karakter Pixel dan iPhone. Pixel secara jenaka menyinggung fitur-fitur baru iPhone yang dianggapnya sudah ada di Android sejak lama.
Sebagai contoh, fitur penerjemahan langsung SMS di iOS 26, menurut Pixel, sudah tersedia di Android selama empat tahun.
iPhone menanggapi sindiran tersebut dengan pernyataan “kebetulan yang gila,” menunjukkan sikap sedikit defensif.
Perbandingan Fitur iOS 26 dan Android
Selain penerjemahan SMS, Google juga menyorot fitur Hold Assist dan Call Screening di iOS 26.
Fitur Hold Assist yang otomatis menunggu saat panggilan ke layanan pelanggan, analog dengan fitur “Hold for Me” yang sudah ada di Android sejak tahun 2020.
Demikian pula, fitur penerjemahan panggilan telepon langsung di iOS 26, telah ada di Android sejak peluncuran Pixel 6 pada tahun 2021.
Google dengan jelas menunjukkan bahwa inovasi yang diklaim Apple sebagai terobosan baru, sebenarnya telah lebih dulu hadir di ekosistem Android.
Respons dari Perusahaan Teknologi Lain
Bukan hanya Google yang memberikan tanggapan atas peluncuran fitur-fitur iOS 26.
Samsung juga menyatakan bahwa beberapa fitur yang diunggulkan Apple sudah tersedia lebih dulu di perangkat mereka.
Bahkan, desain antarmuka “Liquid Glass” iOS 26 yang transparan, juga dinilai mirip dengan antarmuka Aero di Windows Vista oleh Microsoft.
Hal ini menunjukkan bahwa beberapa inovasi yang diklaim Apple sebagai revolusioner, sebenarnya telah ada di berbagai platform lain.
Video Google diakhiri dengan pertanyaan yang ditujukan kepada Pixel, menanyakan persiapan Google untuk seri Pixel 10. Ini seolah menyiratkan harapan Apple untuk kembali mendapatkan inspirasi dari Android.
Kejadian ini memberikan gambaran menarik tentang persaingan ketat di industri teknologi mobile. Seringkali, inovasi terkesan berulang dan terkesan sebagai “mengejar ketinggalan”.
Perusahaan teknologi besar saling berlomba menghadirkan fitur-fitur terbaik untuk menarik konsumen. Namun, hal ini juga memunculkan dinamika menarik dimana perusahaan lain dengan cepat memberikan respon dan bahkan memberikan sindiran halus.
Meskipun demikian, persaingan ini pada akhirnya menguntungkan konsumen karena mendorong munculnya inovasi dan perbaikan berkelanjutan pada perangkat lunak dan perangkat keras.