Penutupan sejumlah dealer Honda di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya dan Bandung, menjadi indikasi dampak negatif dari kondisi pasar otomotif yang belum pulih sepenuhnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi Honda dalam menghadapi tantangan tersebut dan dampaknya terhadap konsumen.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, memberikan penjelasan resmi terkait penutupan beberapa dealer Honda. Ia menegaskan bahwa pembukaan dan penutupan dealer merupakan hal yang lumrah dalam dunia bisnis.
Respons Resmi Honda Mengenai Penutupan Dealer
Yusak Billy menjelaskan bahwa HPM selalu bersikap terbuka terhadap dinamika pasar dan siap menghadapi setiap tantangan. Keputusan penutupan dealer merupakan bagian dari strategi bisnis masing-masing pemilik atau mitra dealer.
HPM menghormati keputusan tersebut dan tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan bagi konsumen. Kerja sama dengan seluruh pihak terus dijaga untuk memastikan kepuasan pelanggan tetap terpenuhi.
Penurunan Penjualan Honda di Indonesia
Data penjualan Honda menunjukkan penurunan yang signifikan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pada April 2025 hanya mencapai 3.000 unit.
Angka tersebut menunjukan penurunan drastis sebesar 52,3 persen dibandingkan Maret 2025 yang mencapai 6.303 unit. Penjualan ritel (dealer ke konsumen) juga mengalami penurunan serupa, yakni 44,4 persen, dari 8.165 unit di Maret menjadi 4.539 unit di April 2025.
Strategi Honda untuk Menjaga Layanan Konsumen
Meskipun sejumlah dealer Honda telah tutup, HPM memastikan layanan konsumen tetap terjaga. Konsumen tidak perlu khawatir mengenai layanan servis, purna jual, atau ketersediaan suku cadang.
Layanan standar yang sama akan tetap diberikan melalui dealer Honda lain yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Billy, yang menyatakan bahwa semua dealer yang tutup berada di kota-kota besar.
Honda saat ini fokus untuk memperluas jaringan layanan, terutama di luar Pulau Jawa, untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Langkah ini diharapkan mampu menjamin aksesibilitas layanan terbaik bagi seluruh konsumen Honda di Indonesia.
HPM berkomitmen untuk memastikan konsumen tetap mendapatkan layanan terbaik, lebih cepat, dan lebih dekat. Ekspansi jaringan, terutama di luar Jawa, menjadi strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan penurunan penjualan dan penutupan beberapa dealer, Honda tetap memprioritaskan kepuasan pelanggan dan berkomitmen untuk memperkuat kehadirannya di seluruh Indonesia.
Perluasan jaringan di luar Jawa menjadi bukti nyata komitmen Honda dalam memberikan layanan prima dan menjangkau pasar yang lebih luas. Strategi ini diharapkan dapat membalikkan tren penurunan penjualan dan memperkuat posisi Honda di pasar otomotif Indonesia.