Penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis menjadi kunci penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu mitra strategis yang potensial adalah Brasil, negara penting di kawasan Amerika Latin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya kerja sama ini. Beliau menyatakan bahwa peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Brasil sebesar 9,31 persen pada tahun lalu merupakan indikator positif yang menjanjikan. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dapat terus dikembangkan melalui kerja sama yang lebih intensif.
Sektor Strategis Kerja Sama Indonesia-Brasil
Kerja sama ekonomi Indonesia-Brasil difokuskan pada sektor-sektor strategis yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi kedua negara. Beberapa sektor utama meliputi pengembangan energi terbarukan berbasis nabati, yang selaras dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi karbon.
Selain itu, industri maritim dan kedirgantaraan juga menjadi fokus utama. Kedua negara dapat saling bertukar teknologi dan keahlian untuk meningkatkan daya saing di sektor ini. Indonesia, dengan kekayaan lautnya, dan Brasil dengan teknologinya, dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan.
Pengolahan hasil perikanan dan peternakan, serta produk agribisnis juga merupakan sektor yang menjanjikan. Indonesia dan Brasil memiliki potensi besar dalam hal ini, dan kerja sama dapat meningkatkan efisiensi produksi dan akses pasar.
Kerja sama ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperluas jangkauan kerja sama internasional demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Diversifikasi mitra dagang dan mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal menjadi tujuan utama.
Kerja Sama Multilateral dan Keanggotaan BRICS
Indonesia dan Brasil memiliki komitmen yang sejalan dalam berbagai forum multilateral, seperti G20, WTO, PBB, dan BRICS. Keanggotaan Indonesia dalam BRICS, yang resmi dimulai Januari 2025, membuka peluang besar untuk kerja sama ekonomi, diplomasi, dan keuangan.
BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Indonesia, mewakili sekitar 45 persen populasi dunia dan 28 persen output perekonomian global. Keanggotaan ini memberikan akses ke pasar yang lebih luas, akses pendanaan dari New Development Bank (NDB), dan diversifikasi mitra dagang.
Manfaat Keanggotaan BRICS bagi Indonesia
Secara ekonomi, BRICS membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia, mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar tradisional. Akses pendanaan dari NDB juga dapat mendukung proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan ekonomi di Indonesia.
Secara diplomasi, BRICS menjadi platform bagi Indonesia untuk memperjuangkan reformasi ekonomi global dan memperkuat posisi di panggung internasional. Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam membentuk kebijakan ekonomi global yang lebih adil dan berkelanjutan.
Secara keuangan, BRICS menawarkan potensi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptakan sistem finansial alternatif. Ini dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap fluktuasi mata uang global.
Agus Gumiwang Kartasasmita juga menambahkan bahwa BRICS menjadi wahana penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi industri nasional dalam perekonomian global yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi. Ini membutuhkan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antar sektor.
Kinerja Manufaktur Indonesia
Posisi Indonesia dalam industri manufaktur menunjukkan capaian yang membanggakan. Berdasarkan data World Bank, Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia mencapai 255,96 miliar dolar AS pada tahun 2023, menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 terbesar di antara anggota BRICS setelah China, India, dan Brasil.
Capaian ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam industri manufaktur. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi ini, Indonesia perlu terus meningkatkan daya saing, inovasi, dan kualitas produknya. Kerjasama dengan mitra strategis seperti Brasil menjadi kunci penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulannya, penguatan kerja sama ekonomi dengan Brasil dan keanggotaan di BRICS merupakan langkah strategis Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat meningkatkan daya saing di pasar global.