Menjelajahi Kota Tua Surabaya adalah seperti melakukan perjalanan waktu. Bangunan-bangunan bersejarahnya menyimpan kisah masa lampau, menawarkan lebih dari sekadar pemandangan indah. Anda akan merasakan kemegahan era kolonial berpadu dengan semangat juang Kota Pahlawan.
Akses ke Kota Tua Surabaya sangat mudah. Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti Suroboyo Bus, atau lebih menikmati suasana dengan mengikuti tur jalan kaki, misalnya Bersukaria Walk. Cara ini memungkinkan Anda untuk menikmati detail arsitektur dan menyerap atmosfer lingkungan sekitarnya dengan lebih leluasa.
Berikut beberapa destinasi unggulan yang wajib dikunjungi, lengkap dengan informasi tambahan yang akan membuat perjalanan Anda lebih bermakna:
Jembatan Merah: Ikon Sejarah Surabaya
Dibangun pada tahun 1809, Jembatan Merah merupakan saksi bisu sejarah Surabaya. Jembatan ini menghubungkan wilayah Pecinan dan Arab di timur dengan wilayah Eropa di barat, melewati Sungai Kali Mas. Perannya begitu penting, bahkan memudahkan akses warga ke kediaman Gubernur di masa VOC.
Saat ini, Jembatan Merah menjadi spot foto favorit. Arsitekturnya yang khas menawarkan latar belakang yang memukau untuk mengabadikan momen liburan Anda. Anda juga dapat menikmati keindahan Sungai Kali Mas dan mencicipi kuliner lokal di sekitar jembatan.
Informasi Tambahan Jembatan Merah:
Kembang Jepun: Jantung Pecinan Surabaya
Kembang Jepun adalah pusat kawasan Pecinan Surabaya. Suasana semarak dengan dekorasi khas Tionghoa akan menyambut Anda. Patung naga raksasa dan lampion merah menghiasi jalanan, menciptakan pemandangan yang meriah.
Kawasan ini telah direvitalisasi menjadi ruang publik yang menarik. Selain keindahan visual, Kembang Jepun juga menjadi pusat ekonomi dan interaksi sosial, sekaligus menjaga kelestarian budaya Tionghoa di Surabaya. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas Pecinan di sini!
Informasi Tambahan Kembang Jepun:
Taman Sejarah: Mengingat Perjuangan 10 November
Taman Sejarah adalah tempat untuk mengenang Pertempuran 10 November 1945, momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Taman seluas 5.300 meter persegi ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan bersejarah bergaya Belanda.
Bangunan-bangunan tersebut, termasuk Jembatan Merah, Gedung Cerutu, Gedung Internatio, dan Gedung Garuda, menjadi latar belakang yang mengesankan. Taman ini memadukan edukasi dan hiburan, menampilkan keanekaragaman budaya dan sejarah Indonesia melalui replika-replika detail.
Informasi Tambahan Taman Sejarah:
Museum De Javasche Bank: Jejak Perdagangan Kolonial
Museum De Javasche Bank (sekarang Museum Bank Indonesia) merupakan bangunan bergaya Neo-Renaissance yang megah. Arsitekturnya yang simetris dan detail mencerminkan kejayaan masa lalu.
Setelah dinasionalisasi pada 1951, gedung ini menjadi kantor Bank Indonesia dan kini ditetapkan sebagai cagar budaya. Museum ini cocok untuk Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang peran Surabaya dalam perdagangan pada masa kolonial.
Informasi Tambahan Museum De Javasche Bank:
Jalan Panggung: Perpaduan Budaya yang Harmonis
Jalan Panggung merupakan kawasan multikultural yang unik. Anda akan menemukan perpaduan harmonis budaya Jawa, Madura, Tionghoa, dan Arab dalam satu lorong yang penuh warna.
Berada di antara kawasan Ampel dan Kembang Jepun, Jalan Panggung dulunya merupakan permukiman padat penduduk Melayu. Kini, jalanan dihiasi mural warna-warni dan dekorasi modern, mencerminkan kekayaan budaya kawasan ini.
Informasi Tambahan Jalan Panggung:
Lima destinasi ini hanyalah sebagian kecil dari pesona Kota Tua Surabaya. Rencanakan kunjungan Anda dan temukan sendiri keindahan dan sejarah yang tersimpan di setiap sudutnya. Selamat berlibur!
Penulis: Novia Tri Astuti