Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor. Dari pembangunan infrastruktur hingga inovasi digital, transformasi di Sulsel sangat signifikan. Hal ini tercermin dalam rilis terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengungkap lima daerah termaju di Sulsel berdasarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD). Penilaian IDSD tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, namun juga mempertimbangkan faktor-faktor krusial lainnya.
Skor IDSD ini merupakan indikator komprehensif yang menilai kapabilitas inovasi, kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan. Skor yang lebih tinggi menandakan daerah tersebut lebih kompetitif dan berdaya saing.
Lima Besar Daerah Termaju di Sulawesi Selatan Versi BRIN
BRIN, melalui situs resminya brin.go.id, telah merilis daftar lima daerah termaju di Sulsel berdasarkan skor IDSD. Daftar ini memberikan gambaran perkembangan daerah di Sulsel dan potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peringkat ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program pembangunan dan inovasi.
- Peringkat 1: Kota Makassar dengan skor IDSD total 4,10 dan skor kapabilitas inovasi 4,14. Kota ini dikenal dengan julukan “Angin Mamiri” dan juga “Kota Daeng” serta “Rotterdam van Celebes”.
- Peringkat 2: Kota Parepare dengan skor IDSD total 4,09 dan skor kapabilitas inovasi 2,88.
- Peringkat 3: Kota Palopo dengan skor IDSD total 3,81 dan skor kapabilitas inovasi 3,18.
- Peringkat 4: Kabupaten Gowa dengan skor IDSD total 3,65 dan skor kapabilitas inovasi 2,30.
- Peringkat 5: Kabupaten Maros dengan skor IDSD total 3,59 dan skor kapabilitas inovasi 1,84.
Keunggulan Kota Makassar sebagai Daerah Termaju
Kota Makassar, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, meraih peringkat teratas dengan skor IDSD 4,10. Posisi strategisnya sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi berkontribusi signifikan terhadap kemajuannya.
Keberhasilan Makassar juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk infrastruktur yang memadai dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
Luas wilayah Kota Makassar mencapai 175,77 km² dan terbagi atas 15 kecamatan serta 153 kelurahan. Dahulu dikenal dengan nama Ujung Pandang, Makassar kini terus bertransformasi menjadi kota modern.
Analisis Faktor Keberhasilan dan Implikasinya
Keberhasilan daerah-daerah ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program pembangunan yang terintegrasi. Kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong kemajuan.
Data IDSD menunjukkan capaian yang signifikan, namun perlu upaya berkelanjutan untuk menjaga momentum dan menghadapi tantangan di masa depan.
Penting bagi pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik agar daya saing daerah tetap terjaga.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan masing-masing daerah dan merumuskan strategi pengembangan yang lebih efektif.
Data IDSD BRIN memberikan acuan penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan yang terarah dan terukur. Dengan demikian, diharapkan kemajuan di Sulawesi Selatan dapat terus berlanjut dan semakin merata di seluruh wilayah.
Melihat hasil IDSD ini, Sulsel menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang. Namun, keberlanjutan kemajuan ini membutuhkan komitmen dan kolaborasi semua pihak yang berkelanjutan.