Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menunda skema Tanazul hingga tahun depan. Keputusan ini diambil demi menjamin keselamatan jemaah haji, termasuk jemaah calon haji Indonesia.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa penundaan ini merupakan pertimbangan Pemerintah Arab Saudi untuk kebaikan bersama. Sekitar 30.000 jemaah haji Indonesia seharusnya mengikuti program Tanazul tahun ini, namun akhirnya dibatalkan.
Penundaan Skema Tanazul Demi Keamanan Jemaah Haji
Program Tanazul, yang rencananya diikuti oleh jemaah haji dari berbagai negara, dikhawatirkan akan menyebabkan kepadatan ekstrem dan kekacauan di Mina, terutama di jalur menuju Jamarat.
Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi khawatir potensi kepadatan tersebut akan membahayakan keselamatan jemaah. Oleh karena itu, program Tanazul akhirnya ditiadakan untuk tahun ini.
Indonesia Siap Terapkan Tanazul, Namun Dibatalkan
Indonesia sendiri telah mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung program Tanazul, termasuk penyediaan bus, hotel transit, pengaturan konsumsi, dan pos jaga mobile.
Meskipun program tersebut ditunda, Pemerintah Indonesia berharap ibadah haji, khususnya mabit di Mina dan lempar jumrah, tetap berjalan lancar dan aman bagi seluruh jemaah Indonesia.
Pemerintah Saudi Arabia memutuskan untuk menyamakan kebijakan untuk semua negara, sehingga program Tanazul ditiadakan untuk tahun ini dan akan dievaluasi untuk tahun depan.
Menag Nasaruddin Umar meminta jemaah haji Indonesia untuk mematuhi arahan otoritas Arab Saudi dan tidak mengikuti program Tanazul secara mandiri.
Imbauan Kepatuhan Jadwal Lempar Jumrah Demi Keselamatan
Mustasyar Dini Prof KH Asrorun Niam Sholeh mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mematuhi jadwal lempar jumrah yang telah ditetapkan.
Kepatuhan pada jadwal ini penting untuk memastikan keabsahan ibadah dan menjaga keselamatan jemaah mengingat cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi.
Kiai Asrorun Niam mengapresiasi pengaturan waktu lempar jumrah tahun ini yang telah mempertimbangkan ketentuan syariat dan keselamatan jemaah.
Ia menekankan pentingnya memprioritaskan keselamatan jiwa daripada mengejar waktu afdal jika kondisi fisik tidak memungkinkan, terutama dengan cuaca panas yang diperkirakan akan sangat ekstrem.
Kiai Asrorun Niam menambahkan bahwa kepatuhan pada jadwal dan pengaturan yang telah ditetapkan merupakan bagian penting dalam menjaga keselamatan jemaah dan tetap berada dalam koridor syariat.
Dengan penundaan program Tanazul, Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk memastikan kelancaran dan keamanan ibadah haji bagi seluruh jemaah Indonesia. Prioritas utama tetap pada keselamatan dan kenyamanan jemaah selama pelaksanaan ibadah haji.
Semoga ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan semua jemaah dapat menunaikan rukun haji dengan aman dan khusyuk.