Penyanyi Miley Cyrus, dikenal dengan lagu hitsnya “Flowers,” terus terang mengungkap masa kelam dalam hidupnya yang ditandai dengan ketergantungan narkoba. Pengakuan jujur ini disampaikan dalam wawancara terbarunya di podcast Every Single Album, memberikan wawasan yang mendalam tentang perjuangannya dan proses pemulihan yang ia lalui. Kisah ini bukan sekadar pengakuan, melainkan sebuah refleksi yang mengharukan tentang kekuatan manusia untuk bangkit dari keterpurukan.
Miley dengan berani berbagi detail bagaimana ketergantungan narkoba hampir menghancurkan hidupnya, terutama saat ia memproduksi album eksperimentalnya “Miley Cyrus & Her Dead Petz” pada tahun 2015. Dia bahkan menceritakan strategi licik yang dilakukannya untuk menyembunyikan pengeluaran besar untuk narkoba dari akuntan pribadinya.
Strategi Licik Menyembunyikan Pengeluaran Narkoba
Untuk menghindari kecurigaan akuntannya, Miley menyamarkan pembelian narkoba sebagai pengeluaran untuk barang-barang vintage. Ia bercerita kepada akuntan bahwa dirinya sedang membangun koleksi baju vintage yang mahal.
“Kami menyebutnya baju vintage,” kata Miley. “Dan setiap kali akuntanku melihatku, dia akan bilang, ‘Mana kaus John Lennon seharga US$15.000 (Rp 244 juta) yang kamu beli?’ Aku jawab, ‘Oh, itu di atas’,” tambahnya. Kisah ini semakin diperkuat dengan penjelasan tambahan tentang kerentanan “baju-baju” vintage tersebut, yang konon membutuhkan perawatan khusus. “Aku bilang baju-baju itu disimpan karena sangat rapuh dan aku ingin melindunginya,” jelas Miley.
Perjuangan Menuju Pemulihan dan Dampaknya
Di balik cerita “baju vintage” yang penuh tipu daya, terdapat kenyataan pahit tentang bahaya narkoba yang hampir merenggut nyawanya. Miley mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas kemampuannya untuk bertahan hidup dan melewati masa-masa sulit tersebut.
“Aku sangat bersyukur bisa selamat dari masa itu dalam hidupku,” ujarnya dengan nada reflektif. “Aku jelas tidak menyarankan siapa pun untuk hidup sekeras itu, tapi kenyataan bahwa aku bisa melewatinya. Aku sangat bersyukur telah melakukannya.” Pengakuan ini menunjukkan betapa beratnya perjuangan yang dilalui dan betapa kuatnya tekadnya untuk sembuh.
Pengakuan Terbuka Tentang Penggunaan Narkoba
Miley telah dikenal dengan keterbukaannya mengenai penggunaan narkoba di masa lalu. Dalam wawancara dengan Rolling Stone pada tahun 2013, ia secara blak-blakan mengakui penggunaan narkoba sebagai “obat bahagia.”
“Hollywood itu tempatnya kokain, tapi ganja jauh lebih baik. Dan molly juga. Itu obat-obatan bahagia—obat-obatan sosial. Mereka membuatmu ingin bersama teman. Kamu ada di luar ruangan. Kamu tidak di kamar mandi,” jelasnya. Pengakuan ini menunjukkan bagaimana lingkungan dan tekanan sosial dapat berdampak pada pilihan hidup seseorang.
Jalan Panjang Menuju Kesembuhan dan Relaps
Titik balik dalam hidupnya terjadi pada tahun 2017, setelah kembali menjalin hubungan dengan mantan suaminya, Liam Hemsworth. Miley memutuskan untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan menjauh dari narkoba. Namun, proses pemulihannya tidak selalu mulus.
Pada November 2020, Miley mengakui bahwa ia sempat mengalami relaps dan kembali menggunakan narkoba. Pengakuan ini menunjukkan betapa kompleksnya proses pemulihan dari ketergantungan, dan betapa pentingnya dukungan dan perawatan yang berkelanjutan. Pengalaman ini memperlihatkan bahwa perjalanan menuju kesembuhan bukanlah jalan lurus tanpa hambatan.
Kisah Miley Cyrus ini menyoroti betapa pentingnya dukungan dan pemahaman bagi mereka yang berjuang melawan ketergantungan. Keberaniannya untuk berbagi pengalaman pribadi yang begitu traumatis diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk mencari bantuan dan berharap akan masa depan yang lebih baik. Kesembuhan bukan hanya tentang berhenti mengkonsumsi, tetapi juga tentang proses penyembuhan dan penerimaan diri yang panjang dan berkelanjutan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk bangkit kembali, dan bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah kekuatan.