Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID terus berupaya mencapai target hilirisasi industri tambang yang dicanangkan pemerintah. Namun, perusahaan juga menyadari pentingnya menekan dampak lingkungan yang timbul akibat peningkatan aktivitas produksi.
Salah satu strategi kunci yang dijalankan MIND ID adalah dekarbonisasi. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan menuju industri pertambangan yang rendah emisi dan berkelanjutan.
Tantangan Dekarbonisasi di Industri Pertambangan
Ekspansi industri melalui hilirisasi berdampak signifikan terhadap kebutuhan energi MIND ID. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK).
Direktur Strategic Support & Human Capital PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Benny Alexander F.D. Wiwoho, menjelaskan bahwa dekarbonisasi merupakan tantangan global, bukan hanya untuk MIND ID. Ketergantungan pada energi fosil masih tinggi, sementara transisi ke energi bersih membutuhkan kesiapan sistemik.
Proyeksi konsumsi energi Grup MIND ID diperkirakan meningkat drastis dari 48.000 terajoule (TJ) pada 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030. Peningkatan ini berpotensi menyebabkan emisi GRK meningkat tujuh kali lipat, dari 4.100 kiloton CO₂ ekuivalen (ktCO₂e) menjadi sekitar 31.060 ktCO₂e.
Target Penurunan Emisi dan Strategi Pencapaiannya
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Grup MIND ID menetapkan target ambisius. Target penurunan emisi sebesar 21,4 persen pada 2030 ditetapkan sebagai komitmen perusahaan.
Target ini bukan hanya respons terhadap peningkatan emisi, tetapi juga kontribusi terhadap pencapaian Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan upaya menuju Net Zero Emission Indonesia pada 2060. Ini adalah tantangan besar yang harus dikelola secara strategis.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, memaparkan empat strategi utama untuk mencapai target dekarbonisasi. Strategi ini dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan tanggung jawab lingkungan.
- Konversi bahan bakar ke sumber rendah karbon, seperti pemanfaatan B35, B40, dan LNG sebagai pengganti bahan bakar fosil. Peralihan ini diharapkan dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan.
- Peningkatan efisiensi operasional melalui inovasi proses penambangan, peleburan, serta digitalisasi dan elektrifikasi di seluruh lini produksi. Efisiensi operasional dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi.
- Penggunaan energi terbarukan dan co-firing, meliputi pemasangan panel surya (Solar PV), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan teknologi co-firing pada fasilitas pembangkit dan peleburan. Sumber energi terbarukan akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
- Pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC) dan carbon offset, melalui partisipasi dalam perdagangan karbon serta pengembangan proyek berbasis alam (Nature Based Solutions/NBS). Metode ini membantu mengurangi emisi melalui kompensasi karbon.
Implementasi dan Komitmen Berkelanjutan
MIND ID berkomitmen untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab ekologis. Keempat strategi yang diuraikan merupakan langkah nyata menuju industri pertambangan yang lebih berkelanjutan.
Pria Utama menekankan bahwa kemajuan industri harus diiringi dengan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan. Pertambangan masa depan tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan.
Dengan implementasi strategi dekarbonisasi yang komprehensif, MIND ID menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun industri pertambangan yang bertanggung jawab secara lingkungan. Keberhasilan upaya ini akan menjadi contoh bagi industri pertambangan lainnya di Indonesia dan dunia.