Cinta memang tak mengenal usia. Kisah pernikahan Nenek Rapeah Sani, 70 tahun, dengan Mohd Shaiful Nizam Yeop Mat Isa, 47 tahun, di Malaysia, menjadi bukti nyata akan hal tersebut. Pernikahan mereka, yang digelar pada 25 Mei 2025 dalam sebuah upacara pernikahan massal, menyentuh hati banyak orang dan menjadi viral di media sosial.
Perbedaan usia 23 tahun tak menghalangi keduanya untuk mengikat janji suci. Kisah cinta mereka bermula dari kebaikan kecil yang berbuah manis, sebuah bukti bahwa cinta bisa hadir di mana saja, bahkan di usia senja.
Kisah Cinta di Usia Senja: Nenek Rapeah dan Shaiful
Rapeah Sani, seorang nenek berusia 70 tahun, tak pernah menyangka akan kembali merasakan debaran cinta di usia senjanya. Ia telah menikah dua kali sebelumnya dan sudah pasrah dengan takdirnya.
Namun, takdir berkata lain. Pertemuannya dengan Mohd Shaiful Nizam Yeop Mat Isa, seorang pria berusia 47 tahun, mengubah hidupnya. Shaiful pindah ke desa Lenggong di Perak, Kuala Lumpur, pada Oktober 2024, dan menjadi tetangga Rapeah.
Keramahan Rapeah yang sering berbagi masakan rumahan kepada Shaiful, perlahan-lahan menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya. Awalnya hanya sebagai tetangga yang ramah, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan bermakna.
Masakan Rumahan yang Memikat Hati
Shaiful mengakui, bukan hanya paras cantik Rapeah yang memikatnya. Justru masakan rumahan Rapeah yang membuatnya jatuh hati.
“Saya dulu memanggilnya ‘mak ngah’ (bibi), tapi sekarang saya memanggilnya ‘sayang’ (sayang),” ungkap Shaiful kepada The Straits Times.
Perbedaan usia yang signifikan bukanlah penghalang bagi keduanya. Bagi mereka, cinta bukanlah soal angka, melainkan tentang penerimaan dan keikhlasan hati.
Pernikahan Massal dan Restu dari Pejabat Tinggi
Pernikahan Rapeah dan Shaiful berlangsung pada 25 Mei 2025, dalam sebuah upacara pernikahan massal yang meriah. Sebanyak 25 pasangan lainnya turut mengikat janji suci dalam acara tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh pejabat-pejabat penting, termasuk Ketua Menteri Perak, Saarani Mohamad, dan anggota parlemen Lenggong, Shamsul Anuar Nasarah. Kehadiran mereka memberikan restu dan menyaksikan momen haru tersebut.
“Kami menerimanya karena memang begitulah takdir bekerja,” ujar Shaiful kepada Sinar Harian, menunjukkan penerimaan mereka akan takdir yang telah mempertemukan mereka.
Saarani Mohamad pun mengunggah momen bahagia tersebut di akun Facebook resminya, menunjukkan dukungan dan kebahagiaannya atas pernikahan tersebut. Ia menuliskan doa dan harapan agar pernikahan tersebut langgeng hingga akhir hayat.
Kisah cinta Nenek Rapeah dan Shaiful mengajarkan kita bahwa cinta bisa hadir kapan saja dan di usia berapa pun. Kebaikan hati dan penerimaan satu sama lain menjadi kunci utama dalam membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Semoga pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kebahagiaan dan keberkahan.