PT Pegadaian (Persero) berhasil mengumpulkan lebih dari 3.030 ton sampah plastik melalui program The Gade Clean and Gold. Program ini mengajak masyarakat untuk menukar sampah plastik mereka dengan tabungan emas, mendorong pengelolaan sampah sekaligus inklusi keuangan.
Program yang telah berjalan ini melibatkan kolaborasi dengan 56.204 nasabah dan 425 bank sampah di seluruh Indonesia. Jumlah sampah plastik yang terkumpul terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat dan perluasan jangkauan program.
The Gade Clean and Gold: Menukar Sampah Plastik dengan Emas
Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan Pegadaian, Eka Pebriansyah, mengumumkan keberhasilan program The Gade Clean and Gold dalam acara Climate Talk Liputan6.com. Program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 3.030.013 kg sampah plastik.
Masyarakat dapat menukarkan sampah plastik yang sudah terpilah ke titik pengumpulan bank sampah binaan Pegadaian. Nilai sampah plastik tersebut akan dikonversi menjadi saldo tabungan emas sesuai harga jual sampah plastik dan harga emas yang berlaku.
Total sampah yang berhasil dikonversi menjadi tabungan emas mencapai 15 kg, termasuk program buyback. Nasabah yang belum memiliki rekening Tabungan Emas dapat langsung membukanya di tempat pengumpulan sampah.
Program Terbuka untuk Semua Kalangan
Keikutsertaan dalam program The Gade Clean and Gold tidak terbatas pada nasabah Pegadaian. Program ini terbuka untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
Syaratnya pun mudah, yaitu membawa sampah plastik yang bersih dan telah terpilah. Bagi yang belum memiliki rekening Tabungan Emas, dapat langsung membuka rekening di tempat.
Pegadaian melihat program ini sebagai cara untuk memperluas inklusi keuangan dan mengenalkan investasi emas kepada masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan upaya Pegadaian dalam meningkatkan literasi keuangan.
Tantangan dan Target Jangka Panjang
Kendati berhasil, program ini masih menghadapi tantangan dalam hal edukasi masyarakat. Banyak masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah dari rumah atau memahami nilai ekonomisnya.
Keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah juga menjadi hambatan. Hal ini meliputi pengangkutan sampah, pengelolaan sampah, dan inklusi keuangan masyarakat.
Pegadaian berencana untuk mengatasi tantangan tersebut dengan berinovasi dan menggandeng lebih banyak pihak, khususnya para local hero di bidang lingkungan. Mereka berupaya untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif.
Dalam jangka panjang, Pegadaian memiliki peta jalan yang tertuang dalam program Green Life Action Movement (GLAM) 2025. Program ini bertujuan menjadikan Pegadaian sebagai perusahaan yang ramah lingkungan dan sosial.
Targetnya adalah peningkatan pengumpulan sampah plastik setiap tahunnya. Pegadaian juga akan memperluas titik program hingga ke seluruh 425 lokasi Bank Sampah yang dibina dan tergabung dalam FORSEPSI.
Pegadaian berkomitmen untuk mengembangkan program The Gade Clean and Gold ke daerah terpencil, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Mereka ingin memberikan manfaat ganda, yaitu pengurangan sampah dan peningkatan literasi keuangan di seluruh Indonesia.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan, seperti kerjasama dengan Bank Sampah Pancadaya dan Pemerintah Kota Padang yang mewajibkan ASN untuk menjadi nasabah Bank Sampah. Program ini juga mencakup program “Satu RW Satu Bank Sampah” di Padang.
Keberhasilan program The Gade Clean and Gold menunjukkan potensi besar dari kolaborasi antara perusahaan swasta dan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan terus berinovasi dan memperluas jangkauan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi lingkungan dan ekonomi Indonesia.