Kepopuleran cabai gendot tengah menanjak. Hal ini bermula dari unggahan Teh Shanty yang memamerkan masakan oseng-oseng cabai gendot yang unik dan pedasnya luar biasa.
Bentuk cabai yang unik dan rasa pedasnya yang lebih kuat dari cabai rawit menarik perhatian banyak orang. Resep ‘ase cabe’ Teh Shanty pun langsung menjadi perbincangan di media sosial.
Asal Usul dan Persebaran Cabai Gendot
Cabai gendot, yang juga dikenal sebagai cabai Habanero, memiliki asal usul yang menarik. Beberapa sumber menyebutkan bahwa cabai ini berasal dari wilayah Amazon dan menyebar ke Meksiko.
Semenanjung Yucatan, Meksiko, menjadi pusat budidaya cabai gendot terbesar di dunia. Namun, perlu diketahui bahwa cabai ini juga tumbuh subur di berbagai wilayah beriklim panas lainnya.
Wilayah seperti Amerika Serikat, Panama, Kosta Rika, dan Belize juga menjadi habitat cabai gendot. Penyebarannya yang luas bahkan sempat membuat seorang taksonomis di abad ke-18 mengira cabai ini berasal dari Cina.
Di Indonesia, kita dapat menemukan cabai gendot di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Cabai ini banyak dibudidayakan di sana dan dijual di warung-warung sekitar objek wisata.
Syarat Pertumbuhan Cabai Gendot
Cabai gendot menyukai cuaca panas dan sinar matahari pagi yang cukup. Tanah yang ideal untuk pertumbuhannya adalah tanah dengan pH sedikit asam, sekitar 5-6.
Dataran tinggi Dieng dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut ternyata cocok untuk budidaya cabai gendot. Lahan pertanian di sana umumnya terbuka dan mendapat sinar matahari yang cukup.
Penyiraman yang tepat juga penting. Tanaman cabai gendot tidak boleh terlalu basah agar tidak menghasilkan rasa pahit. Perawatan yang baik akan menghasilkan bunga dan buah dalam jangka waktu lama.
Hal ini karena cabai gendot memiliki sifat berbunga abadi. Dengan perawatan yang tepat dan kondisi lingkungan yang sesuai, tanaman ini mampu berbuah sepanjang tahun.
Karakteristik dan Rasa Cabai Gendot
Cabai gendot memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan cabai rawit. Teksturnya pun lebih mirip dengan paprika atau cabai hijau besar.
Rasa pedas cabai gendot terkenal sangat kuat, bahkan lebih pedas dari cabai rawit. Hal inilah yang membuatnya menarik perhatian para pencinta kuliner pedas.
Keunikan bentuk dan rasa pedasnya membuat cabai gendot cocok untuk berbagai olahan masakan. Dari oseng-oseng hingga sambal, cabai gendot mampu memberikan cita rasa yang khas dan menggugah selera.
Tingkat kepedasannya yang tinggi tentu saja cocok bagi mereka yang menyukai sensasi pedas yang ekstrem. Namun, bagi yang kurang tahan pedas, disarankan untuk mengolahnya dengan bijak.
Popularitas cabai gendot yang kini meroket berkat Teh Shanty membuktikan potensi besarnya di dunia kuliner. Cabai ini bukan hanya sekadar bahan masakan biasa, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budidaya yang menarik untuk dipelajari.
Ke depannya, kita mungkin akan melihat lebih banyak inovasi kuliner yang menggunakan cabai gendot sebagai bahan utamanya. Popularitasnya yang semakin meningkat akan membuka peluang bagi para petani dan pelaku usaha di bidang kuliner.
Dari asal usulnya hingga cara budidaya dan karakteristiknya, cabai gendot telah menunjukkan daya tariknya sebagai komoditas pertanian dan bahan masakan yang unik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat cabai gendot.