Perdebatan sengit tentang siapa GOAT (Greatest Of All Time) MotoGP terus berlanjut. Valentino Rossi dan Marc Marquez, dua legenda balap motor, selalu menjadi pusat perbincangan. Masing-masing memiliki prestasi gemilang yang sulit untuk dibandingkan secara langsung.
Baru-baru ini, beberapa mantan pembalap top, Cal Crutchlow, Neil Hodgson, dan James Toseland, turut memberikan pendapat mereka mengenai siapa yang pantas menyandang gelar GOAT.
Kehebatan Marc Marquez: Kontrol Pengereman yang Luar Biasa
Cal Crutchlow, pembalap MotoGP periode 2011-2023, menekankan kemampuan luar biasa Marc Marquez dalam mengendalikan pengereman ban depan.
Menurutnya, Marquez mampu memainkan tuas rem saat masuk tikungan, bahkan saat ban depan hampir terkunci. Ia justru semakin merebahkan motor, berlawanan dengan naluri pembalap pada umumnya.
Crutchlow menyebut teknik ini unik dan hanya bisa dilakukan oleh Marquez. Kemampuan ini menjadi salah satu faktor penentu dominasinya di lintasan.
Pesona Valentino Rossi: Lebih dari Sekedar Kemenangan
Berbeda dengan Crutchlow, James Toseland, pembalap yang pernah berkompetisi di WSBK dan MotoGP, lebih fokus pada daya tarik Valentino Rossi di luar kemampuan balapnya.
Toseland menyebut Rossi sebagai sebuah “tayangan”. Karisma dan popularitasnya melampaui prestasi dan jumlah gelar juara dunia yang diraihnya.
Rossi, menurut Toseland, berhasil meningkatkan popularitas MotoGP, khususnya di era televisi yang semakin dominan dalam siaran balap motor. Ia menjadi ikon yang bersinar sejak akhir tahun 90-an.
Perbandingan Langsung: Marquez Mengungguli Rossi dalam Duel Head-to-Head
Neil Hodgson, mantan pembalap MotoGP dan WSBK, menganggap perbandingan langsung antara Rossi dan Marquez menjadi poin penting.
Mereka beradu di lintasan sejak Marquez debut di MotoGP pada 2013 hingga Rossi pensiun. Hodgson melihat Marquez sebagai pemenang dalam duel head-to-head tersebut.
Hodgson menekankan bahwa Marquez, sebagai rookie, mampu mengalahkan Rossi yang saat itu masih kompetitif. Ia menilai Marquez unggul dalam banyak balapan meski faktor motor juga mungkin berpengaruh, terutama di awal karier Marquez.
Hodgson menyimpulkan bahwa Marquez berhasil merebut predikat GOAT dari Rossi berkat dominasinya dalam pertarungan langsung di lintasan.
Kesimpulan: Debat yang Tak Kunjung Usai
Perdebatan tentang siapa GOAT MotoGP antara Valentino Rossi dan Marc Marquez memang sulit untuk diselesaikan. Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda, baik dari segi skill balap, prestasi, maupun pengaruh terhadap dunia balap motor.
Argumen dari para mantan pembalap ini memperkaya perspektif dalam melihat prestasi kedua legenda tersebut. Pada akhirnya, pilihan siapa yang lebih layak menjadi GOAT tetaplah subjektif dan bergantung pada preferensi masing-masing individu.
Baik Rossi maupun Marquez telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah MotoGP. Prestasi dan pengaruh mereka akan terus dikenang oleh para penggemar balap motor di seluruh dunia.