Pemain asing andalan Tangerang Hawks, Jarred Dwayne Shaw, resmi diputus kontraknya. Alasannya? Pelanggaran berat terkait kasus narkoba.
Keputusan ini diambil meskipun Tangerang Hawks sedang berjuang keras di IBL 2025.
Tim sedang menunjukkan performa impresif, bahkan berhasil mengalahkan finalis IBL musim lalu, Satria Muda Pertamina Jakarta.
Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi Hawks sejak debut di liga profesional Indonesia pada tahun 2022.
Shaw sendiri berperan besar dalam kemenangan tersebut, mencetak 28 poin, 12 rebound, dan 4 assist.
Ketidakhadiran Mendadak dan Pengakuan Pelanggaran
Namun, kejutan terjadi. Shaw absen mendadak pada pertandingan berikutnya melawan Prawira Bandung.
Ketidakhadirannya disebabkan pelanggaran berat terhadap kontrak profesionalnya dengan klub.
Ternyata, Shaw terbukti melanggar etika dan disiplin sebagai pemain profesional.
Ia juga melanggar ketentuan kontrak yang melarang konsumsi zat terlarang.
Shaw dilaporkan mengonsumsi Delta 9 THC, senyawa aktif dalam marijuana.
Manajer tim Tangerang Hawks, Tikky Suwantikno, menyatakan penyesalan atas tindakan Shaw.
“Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan sangat menyesali pelanggaran hukum yang dilakukan Jarred Shaw,” ujar Tikky.
Konsekuensi Tegas dari IBL dan PERBASI
Indonesian Basketball League (IBL) dan DPP PERBASI mengambil tindakan tegas atas kasus ini.
Proses hukum diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
Kedua lembaga ini sama-sama tidak akan mentolerir penggunaan narkotika dalam lingkungan IBL.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menegaskan akan memberikan sanksi blacklist kepada Shaw.
Pelaku terbukti melanggar hukum akan dilarang bermain dan beraktivitas di lingkungan IBL.
Ketua Umum DPP PERBASI, Budisatrio Djiwandono, juga menyatakan hal senada.
Tidak ada toleransi bagi siapapun yang terlibat penyalahgunaan narkoba dalam dunia basket Indonesia.
Dampak dan Pesan Moral dari Kasus Shaw
Kasus Shaw menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemain IBL dan dunia basket Indonesia.
Keberhasilan Shaw di lapangan sebelumnya tidak menjamin kelakuannya di luar lapangan juga terpuji.
Tindakan tegas dari IBL dan PERBASI menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan olahraga yang bersih dan bebas narkoba.
Semoga kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua atlet untuk tetap menjaga perilaku dan menjunjung tinggi sportivitas.
Kejujuran, disiplin, dan kepatuhan terhadap aturan adalah kunci keberhasilan tidak hanya di lapangan, tetapi juga di kehidupan.