Thailand berambisi besar untuk menggelar balapan Formula 1 (F1) di Bangkok pada tahun 2028. Rencana ini akan dibahas dalam rapat kabinet minggu depan, sebuah langkah signifikan setelah Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra terinspirasi Grand Prix Monako bulan Mei lalu.
Usulan ini mendapat respons positif dari pihak Formula 1, menurut pernyataan juru bicara pemerintah, Jirayu Houngsub. Balapan rencananya akan diadakan di sirkuit jalan raya di pusat kota Bangkok, bukan di sirkuit permanen.
Bangkok, Tuan Rumah F1 2028?
Ide penyelenggaraan F1 di Bangkok muncul setelah kunjungan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra ke Grand Prix Monako. Beliau terkesan dengan konsep F1 yang berkelanjutan dan ingin menerapkannya di Bangkok.
Pemerintah Thailand telah mengajukan studi kelayakan dan dokumen resmi kepada kabinet pada 4 Juni 2026. Detail lebih lanjut mengenai lintasan dan rencana keberlanjutan akan diumumkan setelah rapat kabinet.
Pihak pemerintah menekankan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Balapan F1 di Bangkok dirancang ramah lingkungan dan diharapkan dapat menarik investasi di sektor teknologi hijau.
Sirkuit Jalan Raya di Jantung Bangkok
Berbeda dengan sirkuit permanen, Thailand berencana membangun sirkuit jalan raya di tengah kota Bangkok. Hal ini akan memberikan pengalaman balap F1 yang unik dan berbeda.
Lokasi spesifik sirkuit dan detail desainnya masih belum diungkap. Informasi lebih lanjut akan diumumkan setelah proses kajian dan persetujuan dari pihak terkait selesai.
Penyelenggaraan F1 di sirkuit jalan raya ini menjadi tantangan tersendiri. Aspek keamanan dan logistik perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan kelancaran acara.
Dampak Positif bagi Pariwisata dan Ekonomi Thailand
Thailand saat ini memiliki empat seri balapan di kawasan Asia-Pasifik dalam kalender F1. Jika berhasil menjadi tuan rumah, Thailand berharap event ini dapat meningkatkan sektor pariwisata.
Pariwisata merupakan salah satu pilar utama ekonomi Thailand. Dengan menjadi tuan rumah F1, diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Selain itu, penyelenggaraan F1 juga akan meningkatkan citra Thailand di mata internasional sebagai destinasi wisata kelas dunia yang mampu menyelenggarakan event olahraga berskala global.
Thailand memiliki pengalaman menyelenggarakan ajang balap motor MotoGP di Sirkuit Buriram. Pengalaman ini menjadi modal berharga dalam mempersiapkan diri menjadi tuan rumah F1.
Pertemuan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan Presiden F1 Stefano Domenicali pada Maret lalu juga menjadi langkah awal untuk mewujudkan ambisi ini. “Thailand melihat peluang untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 di masa mendatang sebagai inisiatif utama untuk meningkatkan profil kami sebagai pusat pariwisata internasional dan acara global,” tulis Paetongtarn di media sosialnya.
Kesimpulannya, ambisi Thailand untuk menjadi tuan rumah F1 di Bangkok pada 2028 merupakan langkah berani yang berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pariwisata dan perekonomian negara. Keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang, khususnya dalam aspek keberlanjutan lingkungan dan keamanan. Namun, pengalaman Thailand dalam menyelenggarakan event olahraga internasional memberikan optimisme untuk mewujudkan impian ini.