Nasib tragis menimpa seekor macan tutul Jawa di Garut, Jawa Barat. Hewan predator puncak yang seharusnya menguasai ekosistem Pulau Jawa ini ditemukan mati terjerat kawat perangkap.
Kejadian ini menyoroti ancaman serius terhadap kelestarian satwa langka tersebut, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Macan Tutul Jawa Ditemukan Tewas di Garut
Sejumlah warga Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Garut menemukan bangkai macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) pada Rabu, 4 Juni 2024.
Lokasi penemuan berada di kawasan Hutan Gunung Lancang, kondisi bangkai sudah tidak utuh dan mengalami pembusukan.
Kapolsek Cisompet, AKP Misno Winoto, menjelaskan bahwa macan tutul tersebut berjenis kelamin betina.
Estimasi usia macan tutul diperkirakan sekitar dua tahun, dengan panjang tubuh sekitar 1,2 meter dan berat 40-50 kilogram.
Dugaan Penyebab Kematian: Jerat Kawat
Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, macan tutul Jawa diduga telah mati 7 hingga 10 hari sebelum ditemukan.
Kematian diduga disebabkan oleh jerat kawat yang dipasang oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Jenis perangkap kawat ini umumnya digunakan untuk menangkap babi hutan yang sering merusak perkebunan warga.
Sayangnya, perangkap tersebut justru menelan korban satwa dilindungi.
Upaya Evakuasi dan Imbauan Kepada Masyarakat
Setelah mendapat laporan, personel gabungan TNI-Polri dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) V Garut langsung mengevakuasi bangkai macan tutul.
Proses evakuasi dilakukan untuk memastikan tidak ada potensi penyebaran penyakit dan untuk keperluan investigasi lebih lanjut.
AKP Misno Winoto memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak memasang jebakan yang dapat membahayakan satwa langka.
Langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang dan menjaga kelestarian satwa di habitatnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian satwa liar.
Pentingnya kolaborasi antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan instansi konservasi untuk melindungi satwa langka seperti macan tutul Jawa dari ancaman kepunahan.
Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan satwa langka.