Dua wanita warga negara India ditangkap di Bandara Changi Singapura karena mencuri barang-barang dari beberapa toko ritel di bandara tersebut. Kejadian ini menimbulkan kerugian sekitar Rp 8 juta dan menarik perhatian karena tertangkapnya pelaku di area transit bandara yang terkenal ketat keamanannya.
Pencurian ini terungkap berkat rekaman CCTV yang menunjukkan aksi kedua wanita tersebut. Mereka berhasil ditangkap sebelum meninggalkan Singapura.
Pencurian di Bandara Changi: Kronologi Kejadian
Kejadian pencurian terjadi pada tanggal 2 Juni 2025 sekitar pukul 14.25 di Terminal 3 Bandara Changi. Outlet ritel Furla menjadi salah satu korban pencurian.
Laporan pencurian segera diterima oleh pihak kepolisian Bandara Changi. Petugas kepolisian dengan sigap menindaklanjuti laporan tersebut.
Berkat rekaman CCTV yang jelas, identitas kedua wanita tersebut berhasil diidentifikasi. Mereka ditangkap kurang dari satu jam setelah aksi pencurian.
Barang Bukti dan Identitas Pelaku
Setelah penangkapan, polisi menemukan barang bukti berupa sebuah dompet kuning dan sebuah haversack hitam baru. Sebotol parfum baru juga ditemukan dalam barang bawaan salah satu pelaku.
Kedua wanita tersebut berusia 29 dan 30 tahun. Mereka berada di Bandara Changi dalam kondisi transit. Mereka didakwa atas tiga kasus pencurian di Terminal 2 dan 3.
Total kerugian akibat pencurian ini ditaksir mencapai SGD 635 atau sekitar Rp 8 juta. Barang-barang curian tersebut berasal dari berbagai toko di bandara.
Proses Hukum dan Sanksi yang Diberlakukan
Kedua wanita tersebut ditahan dan diadili pada Selasa, 10 Juni 2025. Sidang tersebut membahas tiga tuduhan pencurian yang dialamatkan kepada mereka.
Ancaman hukuman yang dihadapi kedua wanita tersebut cukup berat. Mereka terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun, atau denda, atau bahkan keduanya.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan pengawasan ketat di area bandara, khususnya di area transit. Kejadian ini juga menyoroti kian canggihnya teknologi pengawasan yang mampu mengungkap tindak kejahatan dengan cepat dan efektif.
Ketegasan pihak berwajib Singapura dalam menangani kasus ini diharapkan dapat menjadi efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya dan menjaga reputasi Bandara Changi sebagai salah satu bandara teraman di dunia.
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi wisatawan untuk selalu waspada dan bertanggung jawab atas barang bawaan mereka selama melakukan perjalanan. Menghindari perilaku yang melanggar hukum di negara lain sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan perjalanan.